Pada Selasa, Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Lahadalia, menyerahkan dokumen studi pra-kelayakan proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara. Terdapat 18 proyek yang siap masuk tahap pra-kelayakan dengan total investasi mencapai US$ 38,63 miliar atau sekitar Rp 618,3 triliun. Proyek tersebut terdiri dari berbagai sektor seperti mineral, batu bara, energi, pertanian, dan kelautan dan perikanan.
Bahlil menjelaskan bahwa proses kajian pra-kelayakan tersebut melibatkan diskusi, kajian mendalam, serta partisipasi dari berbagai pihak. Meskipun belum sempurna, ia optimis bahwa proyek-proyek tersebut akan berjalan lancar di bawah pimpinan Danantara. Danantara dipercaya memiliki kekuatan dari sisi pendanaan yang dapat mendukung jalannya proyek-proyek tersebut.
Dalam rangka memastikan pelaksanaan proyek secara efektif, Bahlil menekankan pentingnya keterlibatan Danantara dalam eksekusi proyek-proyek tersebut. Dengan dukungan dan pemimpinannya, diharapkan proyek-proyek hilirisasi dan ketahanan energi nasional dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif pada sektor ekonomi Indonesia.