Pabrikan mobil listrik asal China, Neta, baru-baru ini memasuki pasar mobil listrik Indonesia dan saat ini menghadapi ancaman kebangkrutan. Media lokal China CCTV melaporkan bahwa pemilik merek Neta, Zhejiang Hozon New Energy Automobile, telah mengumumkan bahwa perusahaan mereka berada di ambang kebangkrutan. Beberapa showroom Neta di Shanghai, China juga dilaporkan telah ditutup.
Menurut laporan dari Reuters yang dikutip oleh Detik Oto, kreditor telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap perusahaan tersebut. Salah satu kreditor, Shanghai Yuxing Advertising, telah mengajukan petisi kebangkrutan terhadap Hozon karena biaya pencetakan pameran yang belum dibayar.
Di pasar mobil listrik Indonesia, persaingan semakin ketat. Neta, merek mobil asal China, baru saja menutup dealer pertamanya di Kelapa Gading, Jakarta Utara setelah beroperasi selama 1,5 tahun sejak 9 November 2023. Penutupan dealer ini merupakan keputusan strategis yang diambil berdasarkan pertimbangan bisnis yang teliti.
Dealer Neta NEV Kelapa Gading memiliki fasilitas Direct Current (DC) Fast Charging Station dengan daya 47 KW. Meskipun dealer tersebut tutup, NETA Auto Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Meskipun penjualan mobil Neta di Indonesia selama Januari-Maret 2025 tidak memuaskan, perusahaan tersebut tetap berusaha untuk memperkuat kehadirannya secara nasional.
Di China, Neta juga menghadapi dampak dari merosotnya penjualan mobil listrik. Sebanyak 200 karyawan telah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut, merupakan dampak dari situasi yang sulit yang dihadapi oleh pabrikan mobil listrik asal China, Neta.