Skandal proyek pengendalian banjir palsu di Filipina telah memicu kemarahan warga, yang kembali terungkap dalam demonstrasi yang terjadi di Manila pada hari Minggu. Ribuan orang berkumpul untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap proyek pengendalian banjir yang diduga merugikan keuangan negara. Presiden Ferdinand Marcos membuat proyek ini sebagai sorotan utama setelah banjir mematikan melanda Filipina selama berminggu-minggu. Marcos menyerukan agar demonstrasi tetap damai meskipun mengatakan bahwa warga memiliki hak untuk protes. Demonstrasi ini menjadi momentum bagi kemarahan rakyat terhadap korupsi dan pencurian dana publik. Para pengunjuk rasa menuntut pengembalian dana yang dicuri dan hukuman penjara bagi para pelaku korupsi. Skandal ini juga telah memicu perubahan kepemimpinan di Kongres, dengan Ketua DPR yang mengajukan pengunduran diri. Departemen Keuangan memperkirakan kerugian ekonomi hingga miliaran peso akibat korupsi dalam proyek-proyek pengendalian banjir. Warga Filipina menyuarakan kemarahan mereka terhadap politisi dan kontraktor yang mereka anggap bersalah dalam skandal ini.
Ribuan Warga Tuntut Pejabat Dipenjara: Demo Menggila di Tetangga RI
