Pada tahun 2025 hingga 2035, Indonesia menghadapi potensi kekurangan pasokan gas bumi melalui pipa. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang diusulkan adalah dengan memanfaatkan liquefied natural gas (LNG). Direktur Utama PT PGN, Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa penggunaan LNG dari regasifikasi merupakan langkah jangka panjang yang dapat memenuhi kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan dan industri pupuk di Indonesia. Dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI, Arief meminta alokasi LNG dari tiga sumber utama, yaitu Kilang LNG Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.
Kekurangan pasokan gas pipa disebabkan oleh belum adanya produksi dari lapangan gas baru, sementara produksi yang ada mengalami penurunan alami. Pentingnya alokasi LNG dari regasifikasi juga menjadi sorotan, namun harga yang tinggi menjadi tantangan utamanya. Di samping itu, infrastruktur yang terbatas untuk sektor kelistrikan juga menjadi kendala dalam pemanfaatan LNG. PGN berharap bisa mendapatkan dukungan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pasokan gas guna mencapai tujuan transisi energi menuju net zero emission. Dukungan pemerintah diharapkan dapat membantu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui sumber daya energi yang ramah lingkungan.