Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 1.714,2 triliun, dengan pertumbuhan 20,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi ini berhasil melampaui target sebesar Rp 1.650 triliun yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sekaligus melebihi target Rp 1.239,3 triliun di Renstra 2024. Investasi tersebut juga memberikan kontribusi signifikan dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia, mencapai 2.456.130 orang yang tumbuh 34,7% dari tahun sebelumnya.
Wilayah investasi di luar Jawa menunjukkan pertumbuhan yang positif, mencapai Rp 895,4 triliun atau tumbuh 22,5% (yoy), sedangkan investasi di Jawa sebesar Rp 818,8 triliun dengan pertumbuhan 19,0% (yoy). Investasi di luar Jawa mencatatkan pangsa sebesar 52,2% dari total realisasi, sementara investasi di Jawa sebesar 47,8%. Penyertaan modal asing (PMA) menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan modal dalam negeri (PMDN), masing-masing sebesar Rp 900,2 triliun dan Rp 814,0 triliun.
Dari total investasi, PMA menguasai pangsa sebesar 52,5% sedangkan PMDN hanya 47,5%. Sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya menjadi sektor terbesar dalam penyerapan investasi baik dari PMA maupun PMDN, diikuti oleh sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi serta Pertambangan. Jawa Barat merupakan wilayah dengan realisasi investasi PMA dan PMDN terbesar, diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.
Negara asal investasi PMA terbesar adalah Singapura dengan nilai US$ 20,1 miliar, disusul oleh HongKong, China, Malaysia, dan Amerika Serikat. Capaian investasi ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam sektor investasi di Indonesia.
