Israel dan kelompok militan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada hari Minggu (19/1/2025) pukul 08.30 GMT atau 13.30 WIB. Mediasi Qatar bertujuan untuk meredakan konflik di Gaza yang telah berlangsung selama 15 bulan, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Israel telah melakukan aksi genosida yang merenggut lebih dari 46.700 nyawa warga Palestina sebagai respons. Tahap awal perjanjian gencatan senjata melibatkan pembebasan 737 tahanan Palestina, yang ditukar dengan 33 tahanan Israel. Proses gencatan senjata akan berlangsung selama 42 hari, dibagi menjadi tujuh tahap dengan rencana pembebasan 3-4 sandera Israel dan tahanan Palestina pada setiap tahap. Salah satu poin penting kesepakatan adalah pembebasan perempuan dan warga lanjut usia terlebih dahulu. Jumlah tahanan yang akan dibebaskan bergantung pada jumlah sandera yang dilepaskan oleh Hamas. Perjanjian juga mencakup bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan di Gaza, memfasilitasi pengiriman bantuan, dan bantuan pemulihan untuk warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal. Perjanjian ini masih memberikan opsi bagi Israel untuk melanjutkan serangan jika perundingan tahap kedua gagal, dengan jaminan dari Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden. Penjagaan terhadap tahap selanjutnya akan dipublikasikan setelah tahap awal selesai. Selain itu, Israel juga menahan sekitar 10.400 warga Palestina, termasuk 600 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.
“Breaking: Gencatan Senjata Gaza Mulai 13.30 WIB!”
