Negara Islam Akan Dilanda Kiamat Air dalam 5 Tahun

by -22 Views

Berdasarkan fakta terbaru yang diungkapkan, kota Kabul, ibu kota Afghanistan yang dihuni lebih dari 6 juta jiwa, menghadapi ancaman menjadi kota besar pertama di dunia yang kehabisan air dalam 5 tahun ke depan. Hal ini disampaikan dalam laporan terbaru dari Mercy Corps yang menyoroti penurunan drastis muka air tanah akibat ekstraksi berlebihan dan perubahan iklim ekstrem. Akuifer Kabul telah menyusut antara 25 hingga 30 meter selama satu dekade terakhir, sementara kebutuhan air kota melebihi kapasitas pengisian ulang alamiah. Ramalan bahwa kota ini bisa mengalami kekeringan air pada tahun 2030 didasarkan pada kesenjangan yang semakin besar antara pengisian ulang air tanah dan ekstraksi tahunan.

Kondisi ini juga memperburuk ketimpangan sosial di kota Kabul, dimana warga kaya memiliki akses lebih baik terhadap air dibandingkan dengan masyarakat miskin yang harus antre panjang di keran air umum. Anak-anak dari keluarga miskin bahkan terpaksa menjelajahi kota setiap malam untuk mencari air, mengorbankan waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar. Data dari UNICEF menunjukkan bahwa hampir 50% sumur bor di Kabul telah mengering, sementara 80% air tanah tidak layak konsumsi karena tercemar limbah, arsenik, dan kadar garam tinggi.

Eksploitasi air oleh industri lokal juga turut berkontribusi terhadap krisis air ini. Lebih dari 500 perusahaan air minum dan minuman ringan beroperasi di Kabul, dengan beberapa di antaranya mengambil jumlah air tanah yang besar setiap tahun. Selain itu, adanya perubahan iklim yang mengakibatkan penurunan curah hujan serta konflik yang telah berlangsung puluhan tahun di negara tersebut, semakin mempersulit penyelesaian krisis air di Kabul.

Para ahli sepakat bahwa pembangunan kembali infrastruktur air yang rusak parah merupakan satu-satunya solusi untuk mengatasi krisis air ini. Namun, sanksi internasional yang memberlakukan pembatasan akses terhadap teknologi dan pendanaan, menjadi hambatan utama dalam menanggulangi masalah ini. Diperlukan kerjasama dan bantuan eksternal agar kota Kabul dapat menghadapi krisis air yang melanda.

Source link