Lebih dari 3.200 pekerja Boeing di divisi pertahanan resmi memulai aksi mogok kerja mulai Senin (4/8/2025) setelah menolak tawaran kontrak terbaru perusahaan. Aksi ini menjadi yang pertama dalam hampir 30 tahun terakhir dan berpotensi mengganggu produksi pesawat tempur strategis Amerika Serikat. Laporan Newsweek menyebut aksi mogok dilakukan oleh anggota International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) District 837 yang berbasis di Missouri dan Illinois. Mereka menolak proposal kontrak dari Boeing yang mencakup kenaikan upah 20% selama empat tahun, peningkatan tunjangan kesehatan dan pensiun, serta tambahan kompensasi lembur. Tom Boelling, Directing Business Representative IAM District 837, menyatakan bahwa anggota distrik tersebut berhak mendapatkan kontrak yang mencerminkan dedikasi dan peran penting mereka dalam membela negara. Mogok kerja ini akan berdampak pada tiga fasilitas utama Boeing di St. Louis, St. Charles (Missouri), dan Mascoutah (Illinois) di mana perakitan pesawat tempur F-15, F/A-18 Super Hornet, dan komponen jet tempur generasi baru F-47 berlangsung. Brian Bryant, Presiden Internasional IAM, mendukung keputusan mogok sebagai bagian hak demokratis pekerja, disertai dengan garis piket untuk memastikan perusahaan mendengar suara kolektif para pekerja. Sam Cicinelli, Wakil Presiden IAM Wilayah Midwest, menekankan bahwa anggota IAM Distrik 837 layak mendapatkan kontrak yang mengamankan keluarga mereka dan mengakui keahlian mereka. Sementara Boeing Air Dominance, Dan Gillian, menyatakan kekecewaannya atas penolakan tawaran kontrak, mengklaim bahwa Boeing telah memberikan tawaran terkaya yang memenuhi prioritas para pekerja. Meskipun begitu, Boeing mengaktifkan rencana kontingensi dan tidak menjadwalkan negosiasi lanjutan. Pemogokan ini terjadi di tengah kritik terhadap Boeing terkait masalah keselamatan dan kepercayaan publik setelah serangkaian insiden kritis, seperti kecelakaan Boeing 737 MAX dan Dreamliner. Pemogokan ini berpotensi memperburuk tekanan produksi di Boeing, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya ketika pemogokan serupa di divisi lain menghambat pengiriman model pesawat komersial.
Petaka Boeing: Ribuan Karyawan Demo Besar
