“Krisis Raksasa Dirgantara: PHK 17 Ribu Karyawan”

by -16 Views
“Krisis Raksasa Dirgantara: PHK 17 Ribu Karyawan”

Industri penerbangan terus mengalami tekanan yang signifikan, terutama bagi perusahaan pesawat terbang seperti Boeing. Pada hari Selasa, Boeing mengumumkan rencananya untuk merumahkan 496 karyawan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan untuk menyesuaikan tenaga kerja dengan kondisi keuangan yang ada. Langkah ini merupakan bagian dari pemutusan hubungan kerja yang lebih luas yang diperkirakan akan mempengaruhi total 17.000 pekerja di seluruh dunia.

PHK ini dilakukan bersamaan dengan serangkaian aksi yang dilakukan oleh karyawan Boeing untuk menuntut upah dan insentif yang lebih tinggi, di tengah situasi permintaan perjalanan udara yang meningkat. Penghentian kerja ini juga melibatkan lebih dari 2.500 karyawan di beberapa negara bagian di AS, termasuk Washington, Oregon, South Carolina, dan Missouri.

Keputusan ini diambil saat Boeing tengah berusaha untuk mengembalikan produksi pesawat 737 MAX setelah melewati serangkaian masalah keselamatan. Situasi ini telah memberikan tekanan pada industri maskapai penerbangan secara keseluruhan, dengan perkiraan bahwa kekurangan armada dapat terjadi pada tahun 2025.

Direktur Jenderal IATA, Willie Walsh, menekankan pentingnya pembuat pesawat utama seperti Boeing dan Airbus untuk meningkatkan upaya dalam memproduksi pesawat dengan ritme yang sesuai dengan permintaan pasar. Meskipun industri penerbangan diprediksi masih akan mencatat pendapatan hingga US$ 1 triliun, permintaan Walsh untuk meningkatkan kerjasama antara pemasok pesawat sangat penting untuk mengatasi tantangan yang dihadapi industri penerbangan saat ini.