Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan kekhawatiran setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, yang mengancam anggota BRICS. Acara tersebut diadakan di Museum of Modern Art (MAM) di Rio de Janeiro, Brasil, dengan topik Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance. Presiden Prabowo hadir bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan beberapa pejabat lainnya. Airlangga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan strategis yang terdapat dalam Leaders’ Declaration, yang berfokus pada penguatan multilateralisme, reformasi tata kelola global, perdamaian internasional, keamanan global, serta kerja sama ekonomi, perdagangan, dan keuangan internasional.
Indonesia berperan penting dalam BRICS dengan presentase yang signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) global sebelum dan setelah ekspansi keanggotaan. BRICS sekarang mencakup 40% dari PDB dunia dan mewakili sekitar 56% populasi global. Airlangga menekankan pentingnya partisipasi Indonesia dalam BRICS untuk mengakomodasi pasar produk Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS diharapkan dapat menguatkan suara Global South di forum internasional.