Dalam tengah desakan untuk mencari pekerjaan dan bersaing dalam dunia kerja, Gen Z mengalami maraknya praktik penipuan dan perbudakan modern. Kasus ini terutama merajalela di sektor logistik, seperti yang disampaikan oleh seorang pekerja di sektor logistik bernama Andi. Perusahaan nakal memanfaatkan kesulitan Gen Z dalam mencari kerja dan melanggar hak-hak mereka, terutama dalam pekerjaan kasar yang banyak diisi oleh generasi ini. Modus yang digunakan perusahaan nakal termasuk membuka lowongan kerja saat momen Harbolnas di tanggal kembar, misalnya tanggal 5 di bulan Mei. Hal ini menyebabkan Gen Z terjebak dalam pekerjaan dengan jam kerja panjang, upah yang tidak sesuai, dan hanya dipekerjakan selama beberapa hari saja. Ada juga alasan seperti dana dari induk perusahaan belum turun yang digunakan perusahaan nakal untuk tidak membayar gaji pekerjanya. Terlepas dari itu, Usuf, seorang pekerja logistik, menambahkan bahwa ada pula modus dari pihak pekerja sendiri seperti negosiasi gaji atau fasilitas saat merekrut dari keluarga atau rekan terdekat. Dalam kondisi ini, keterlibatan oknum dari kedua belah pihak yang menimbulkan masalah dalam dunia kerja.
Gen Z Korban Perbudakan Modern oleh Perusahaan Nakal
