Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan sinyal positif terkait kebijakan gaji guru honorer dan tetap di era pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, gaji guru yang dinilai rendah akan secara perlahan disesuaikan dengan mengukur kemampuan anggaran pemerintah.
“Guru honorer dan guru tetap yang gajinya sangat-sangat memprihatinkan. Ini juga secara pelan-pelan kita akan tanggulangi. Tapi ini semua harus disesuaikan dengan anggaran yang diatur pemerintah sekarang. Itu realita fiskal,” tegas Hashim dikutip dari Detikcom, Senin (5/8/2024).
Selain itu, Hashim juga menegaskan bahwa program makan bergizi gratis diharapkan dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia. Pasalnya, peringkat pendidikan Indonesia selalu rendah, seperti dalam peringkat PISA – peringkat pendidikan internasional – yang menempatkan Indonesia di posisi 72 dari 80 negara.
“Negara-negara terbaik sudah terbukti selama 15 tahun terakhir, seperti Korea Selatan, Singapura, Selandia Baru, dan Finlandia,” ujarnya.
Hashim melihat kondisi anak-anak Indonesia yang masuk sekolah dengan kondisi kurang gizi dan tidak dapat menyerap ilmu dari guru yang gajinya rendah. Oleh karena itu, pemerintahan baru bertekad memperbaiki hal tersebut.
Artikel selengkapnya bisa dibaca [di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240729092023-8-558338/rp71-triliun-dana-untuk-makan-bergizi-ala-prabowo-anggarannya-cukup).
