Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, baru-baru ini meresmikan 10 ribu unit hunian baru di wilayah Hwasong, Pyongyang. Proyek ini merupakan bagian dari penyelesaian 50 ribu hunian yang direncanakan sejak tahun 2021 dan diharapkan selesai hingga 2026. Hunian-hunian ini dibangun tanpa memungut iuran dari gaji warga, mirip dengan program Tapera.
Selain itu, laporan dari Kepala Berita Pusat Korea Utara (KCNA) juga menyebutkan bahwa proyek pembangunan 10 ribu unit hunian lainnya akan dilakukan di wilayah Songhwa. Proyek ini termasuk dalam tahap keempat yang akan dimulai tahun depan dan mencakup area seluas 113 hektar.
Kim Jong Un menyatakan bahwa sertifikat penduduk untuk 20.000 rumah pertama yang dibangun di Songhwa dan Hwasong akan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Selain pembangunan hunian, pemerintah Korut juga merencanakan pembangunan pusat pendidikan dengan area seluas 255 hektar.
Meskipun proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan warga, namun masih terdapat hambatan seperti perlengkapan dan peralatan yang sulit didapatkan akibat penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19. Kim Jong Un tetap mendorong proyek ini sebagai langkah nyata untuk memperbaiki ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah kesulitan ekonomi akibat sanksi PBB dan pandemi.
Meski demikian, sejumlah analis memandang proyek ini dengan skeptis, mengingat sejumlah proyek besar di Korut sebelumnya mengalami kegagalan. Walau begitu, Kim Jong Un terus memantau perkembangan proyek pembangunan hunian ini sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang dihadapi negara tersebut.
