Negara-negara Ramai Menyerang PBB di Gaza dan Rusia Marah

by -89 Views

Situasi di Timur Tengah masih sangat tegang. Serangan Israel masih terus terjadi di wilayah Gaza, Palestina.

Meskipun ada laporan tentang kemungkinan adanya gencatan senjata baru, namun perang masih terjadi. Tidak hanya itu, situasi di Laut Merah semakin memanas, dan hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran juga semakin tegang.

Bagaimana perkembangan terbarunya? Berikut adalah rangkuman dari CNBC Indonesia, Selasa (30/1/2024).

Data Korban Gaza Terbaru

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa setidaknya 26.751 orang tewas di wilayah Palestina sejak pecahnya perang antara militan dan Israel. Menurut pernyataan kementerian, ada 65.636 orang lain yang terluka sejak 7 Oktober ketika perang dimulai.

Proposal Gencatan Senjata Hamas-Israel

Ada proposal gencatan senjata baru di Gaza yang diperbarui oleh Qatar, yang merupakan negara mediator antara Hamas dan Israel. Menurut laporan AFP, Qatar menyebut sebuah kerangka kerja untuk menghentikan pertempuran di Gaza telah disusun. Pembebasan sandera juga akan menjadi bagian dari proposal ini.

PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan bahwa kemajuan baik telah dicapai, dan harapannya adalah untuk menyampaikan proposal ini kepada Hamas dan membawa mereka ke tempat di mana mereka terlibat secara positif dan konstruktif dalam proses perdamaian. Gencatan senjata ini mencakup pembebasan sandera perempuan dan anak-anak yang dibebaskan terlebih dahulu, serta bantuan untuk Gaza yang sedang terkepung.

Seorang pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan bahwa pihaknya menginginkan gencatan senjata yang lengkap dan komprehensif, bukan gencatan senjata sementara.

Ramai-Ramai Negara Serang Lembaga PBB di Gaza

Beberapa negara Barat, termasuk AS, Australia, Inggris, Jepang, dan Jerman, menangguhkan pendanaan untuk lembaga PBB di Gaza, yaitu UNRWA. Selandia Baru bergabung dengan daftar negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan ini. Israel menuduh beberapa staf UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menyebabkan negara-negara tersebut bereaksi cepat.

Pernyataan Baru Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pada Selasa bahwa ia tidak akan melepaskan ribuan tahanan Palestina, meskipun itu merupakan bagian dari kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza.

Hamas Bangkit di Gaza

Hamas dilaporkan telah kembali ke Gaza utara dan tengah melakukan mobilisasi melawan pasukan Israel. Mereka juga sedang membangun kembali sistem pemerintahan di wilayah tersebut.

Dengan berbagai perkembangan ini, situasi di Timur Tengah semakin kompleks. Semoga ada solusi damai yang dapat ditemukan untuk mengakhiri konflik ini.