Korban Tewas di Gaza Mencapai 20.000 Orang, AS dan Prancis Mengungkapkan Komentar

by -104 Views

Serangan Israel ke Gaza masih berlangsung. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan lintas batas milisi penguasa wilayah itu, Hamas.

Meskipun Israel menyatakan menargetkan Hamas, serangan itu justru menyebabkan kerusakan besar bagi warga sipil. Saat ini, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 20.000 jiwa.

Amerika Serikat (AS) ikut angkat bicara terkait jumlah korban yang besar ini. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken menekankan pentingnya meminimalkan kerugian sipil dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Meski begitu, Blinken mengatakan bahwa langkah tercepat untuk mengakhiri konflik adalah dengan menyerahnya Hamas. Ia menegaskan perlunya suara internasional yang kuat yang menekan Hamas untuk mengakhiri konflik ini.

Ditanya mengenai kemungkinan perdamaian, Blinken menyebut bahwa masalah dalam menegosiasikan kesepakatan terletak pada pihak Hamas. Washington saat ini terus berupaya untuk menciptakan perdamaian antara kedua belah pihak.

Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa pihaknya tidak memperkirakan akan ada kesepakatan pembebasan sandera Israel-Hamas dalam waktu dekat. Meskipun demikian, AS terus mendorong terciptanya kesepakatan tersebut.

Di sisi lain, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa memerangi “terorisme” tidak berarti “meratakan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu.” Ia mendesak Israel untuk menghentikan respons tersebut dan menyerukan perlindungan warga sipil serta gencatan senjata kemanusiaan.

Artikel Selanjutnya
Ahli Sebut Israel Tak Punya Rencana Setelah Ratakan Gaza

(luc/luc)