Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan komitmennya untuk memperkuat percepatan pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Pembangunan SPPG dianggap bukan hanya sebagai proyek infrastruktur, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memastikan seluruh masyarakat, terutama anak-anak di pelosok, mendapatkan akses gizi seimbang yang layak. Program ini menjadi bagian penting dari kebijakan nasional ‘Makan Bergizi Gratis (MBG)’ yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. BGN berencana membangun 4.770 SPPG baru di wilayah 3T sebagai pusat layanan gizi masyarakat dengan fasilitas dapur, ruang penyuluhan, dan sarana pemantauan tumbuh kembang anak. Tata kelola menjadi fokus utama dalam pembangunan SPPG dengan koordinasi langsung antara satuan dengan pemerintah daerah. Sistem pemantauan berbasis data juga disiapkan untuk memastikan dampak program terhadap penurunan angka stunting dan peningkatan status gizi. BGN telah membangun lebih dari 11.000 SPPG yang menjangkau hampir 40 juta penerima manfaat, dengan tambahan pembangunan di wilayah 3T, target cakupan layanan akan meningkat hingga 75 juta anak di seluruh Indonesia. Dadan menekankan pentingnya dukungan lintas sektor dalam keberhasilan program, bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adalah kunci kesuksesan. Pembangunan SPPG diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk pemerataan gizi tetapi juga menjadi fondasi bagi generasi Indonesia yang sehat, mandiri, dan siap bersaing di masa depan.
Percepat Pembangunan 4.770 Sekolah di Daerah Pelosok: Kepala BGN Targetkan Meta ini
