Pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87%, mengungkapkan fakta menarik terutama dalam sektor pertanian di Indonesia. Meskipun angka pertumbuhan ekonomi nasional masih di bawah 5%, namun sektor pertanian muncul sebagai harapan baru bagi perekonomian Indonesia. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, menyoroti pertumbuhan luar biasa sektor pertanian ini yang mencapai 10,45% berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan reformasi regulasi di sektor tersebut. Sejarah mencatat bahwa pertumbuhan sektor pertanian dengan angka yang begitu tinggi ini adalah yang pertama kalinya terjadi sejak berdirinya Republik Indonesia. Satu-satunya kendala yang pernah dialami sebelumnya adalah ketergantungan pada impor beras dan jagung karena tingkat pertumbuhan dalam sektor pertanian yang stagnan bahkan negatif. Reformasi regulasi yang dilakukan Prabowo, seperti penyederhanaan peraturan terkait penyaluran pupuk, telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi sektor pertanian. Kesederhanaan aturan tersebut diharapkan membawa peningkatan produktivitas dan berkelanjutan bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan kontribusi besar sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi triwulan I-2025 sebesar 4,87%, dengan lapangan usaha pertanian sebagai sumber pertumbuhan terbesar. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan informasi serta komunikasi. Faktor keberhasilan pertumbuhan sektor pertanian ini antara lain adalah peningkatan produksi dan permintaan domestik yang tinggi di kuartal I-2025.
Aturan Mudah untuk Pertumbuhan Positif Sektor Pertanian
