Pemerintah Kota Jakarta Timur sedang berupaya dalam melakukan pengawasan terhadap akun-akun media sosial yang kerap digunakan sebagai saluran komunikasi untuk tawuran antar remaja. Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, menyatakan bahwa pengawasan dilakukan bekerja sama dengan unit siber. Penanganan tawuran di Jakarta Timur membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk petugas gabungan, pihak sekolah, dan orang tua. Pemkot Jakarta Timur telah melakukan mitigasi tawuran sejak awal Ramadhan hingga saat ini, dengan keberhasilan mengendalikan insiden tawuran yang terjadi.
Untuk mencegah tawuran susulan antar kelompok remaja, Munjirin mengimbau agar pihak sekolah meningkatkan kegiatan positif bagi siswa dan orang tua untuk lebih tegas dalam mengawasi anak-anak mereka. Warga Jakarta Timur juga diimbau untuk bersatu dalam membangun dan mengembangkan ketertiban, serta melaporkan ke petugas jika ada potensi kerumunan malam hari atau tawuran. Selain itu, warga juga diminta untuk menjaga keamanan lingkungan dengan membangun sistem komunikasi antar warga dan mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang terhubung dengan pusat panggilan Pemkot Jakarta Timur atau kepolisian.
Terakhir, aksi tawuran antar remaja yang terjadi di flyover Kampung Melayu, Jakarta Timur, menunjukkan dua kelompok remaja saling serang menggunakan senjata tajam. Video aksi tawuran tersebut merebak di media sosial dan menunjukkan kebrutalan para pelaku tawuran dalam berbuat kekerasan. Semua langkah tersebut diambil dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Jakarta Timur.
