Warga China yang berada di Jepang diharapkan mengambil langkah pencegahan yang tepat dan selalu meningkatkan kewaspadaan, demikian peringatan yang disampaikan oleh Pemerintah China baru-baru ini. Dilansir dari laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan pemberitahuan ini dengan alasan terkait diterbitkannya informasi oleh pemerintah Jepang pada 31 Maret yang menyebutkan adanya potensi gempa di Palung Nankai yang diperkirakan dapat menewaskan 298.000 orang.
Japan telah terbukti rentan terhadap serangan gempa bumi yang kerap terjadi di negara tersebut. Berdasarkan pernyataan dari kedutaan China di Jepang pada Rabu (16/4/2025), pada Agustus tahun sebelumnya, gempa bermagnitudo 7,1 Skala Richter mengguncang Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan akan gempa besar.
Risiko dari gempa besar di Palung Nankai ini turut disorot oleh kedutaan China dengan merujuk pada peningkatan probabilitas terjadinya peristiwa serupa dalam 30 tahun mendatang yang mencapai 80% seperti yang diinformasikan oleh pemerintah Jepang pada 31 Maret kemarin. Potensi dampaknya bahkan diperkirakan bisa merambah dari Okinawa hingga Fukushima dengan potensi korban meninggal mencapai 298.000 jiwa serta kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun.
Selain memberikan peringatan, Kedutaan China juga memberikan tips bagi warga negaranya yang tinggal di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan akan gempa bumi. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terkait gempa bumi, serta menyusun perencanaan perjalanan, studi, atau investasi properti dengan hati-hati, mempertimbangkan semua faktor risiko yang ada. Warga China juga dianjurkan untuk mengetahui lokasi evakuasi terdekat dan mengikuti instruksi evakuasi yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat tanpa menunda-nunda. Sejauh ini, belum ada tanggapan dari pemerintah Jepang mengenai peringatan tersebut.
Peringatan Gempa Besar di Jepang: 300.000 Orang Tewas
