Ini Penjelasan BMKG tentang Cuaca Ekstrem

by -41 Views

Musim pancaroba di Indonesia saat ini telah menciptakan kondisi cuaca yang fluktuatif, di mana panas terik siang hari dapat berubah menjadi hujan deras pada sore atau malam hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau dari bulan April hingga Juni 2025, dengan puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada bulan Agustus. Fenomena ini juga disertai dengan hujan lebat di beberapa wilayah seperti Bali, Banten, DIY, Papua Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Dalam sepekan ke depan, BMKG memperkirakan bahwa masih terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia. Bersamaan dengan itu, sirkulasi siklonik diperkirakan akan terbentuk di beberapa lokasi seperti Samudra Hindia, Selat Makassar, dan Maluku, yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan cuaca ekstrem. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.

Prospek cuaca untuk periode 16-18 Mei 2025 menunjukkan bahwa Indonesia umumnya akan cuaca berawan hingga hujan ringan, namun perlu diwaspadai peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Papua. Sementara itu, periode 19-22 Mei 2025 masih diperkirakan akan didominasi oleh cuaca berawan hingga hujan ringan, dengan potensi angin kencang di sejumlah wilayah seperti Jawa Timur dan Maluku.

Dengan adanya kondisi cuaca yang fluktuatif dan potensi cuaca ekstrem, diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca secara berkala. Seiring dengan itu, menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi penting untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem. Tetap waspada dan menjaga kesehatan di tengah dinamika cuaca yang tidak menentu.

Source link