Pentingnya Menggunakan HBA dalam Ekspor Batu Bara ke China

by -15 Views

Keputusan pemerintah Indonesia untuk mewajibkan penggunaan Harga Batu Bara Acuan (HBA) mulai 1 Maret 2025 telah menimbulkan penolakan dari sejumlah pembeli di Tiongkok, yang merupakan pasar utama bagi Indonesia. Penolakan ini dapat menghambat upaya Indonesia dalam meningkatkan nilai ekspor batu bara. HBA yang sebelumnya digunakan hanya sebagai dasar perhitungan royalti, kini dijadikan patokan dalam transaksi ekspor dan domestik untuk memberikan kontrol nasional yang lebih besar atas nilai transaksi domestik dan ekspor batu bara.

Namun, hingga saat ini sebagian besar pembeli Tiongkok masih enggan menggunakan HBA dan lebih memilih menggunakan Indeks Batubara Indonesia (ICI) lama. Sejumlah pedagang batu bara Tiongkok menganggap bahwa patokan baru tersebut kurang transparan dan jarang diperbarui, selain itu, harganya juga lebih mahal. APBI melaporkan bahwa sebagian besar eksportir juga tidak menggunakan harga tersebut karena pembeli lebih akrab dengan mekanisme penetapan harga ICI.

Julian Ambassadur Shiddiq dari Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap kebijakan tersebut untuk melihat dampak yang ditimbulkannya. Pemerintah akan meninjau hasil evaluasi tersebut sebelum mengambil kebijakan lebih lanjut. Meskipun Indonesia merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia, namun masih menghadapi kesulitan dalam mempengaruhi harga ekspor batu bara ke Tiongkok. Kehadiran Indonesia di pasar komoditas global terus diuji saat negara ini berusaha mereformasi industri pertambangan dan meningkatkan pemrosesan sumber daya mineral di dalam negeri.

Patokan baru HBA diharapkan diterapkan pada perdagangan spot mulai awal Maret, sedangkan eksportir diharapkan mematuhi kontrak jangka panjang yang masih menggunakan patokan ICI. Su Huipeng, seorang analis dari Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara Cina (CCTD), menyebutkan bahwa permintaan yang lemah di Cina dan India juga telah melemahkan kemampuan penetapan harga Indonesia. Data bea cukai menunjukkan bahwa impor batu bara Tiongkok turun 6% tahun ke tahun pada bulan Maret, sementara pengiriman dari Indonesia turun lebih dalam lagi dengan penurunan 9%.

Source link