Pedagang di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa mereka belum menaikkan harga jual alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau pada level yang tinggi. Meski terjadi penguatan pada rupiah, pedagang menegaskan bahwa penjualan alkes mereka, yang sebagian besar merupakan barang impor, mengalami penurunan cukup signifikan sebagai akibat dari kenaikan dolar AS. Meskipun pelanggan terbilang sepi dan efek dari kenaikan dolar AS terasa, pedagang di Pasar Pramuka tetap belum berencana untuk menaikkan harga jual alkes impor mereka. Hal ini dikarenakan pedagang menyadari bahwa kenaikan harga dapat lebih membebani calon pembeli yang sudah terpengaruh oleh krisis ekonomi yang ditimbulkan oleh fluktuasi nilai tukar dan harga. Meski demikian, mereka menjelaskan bahwa pelemahan rupiah telah berdampak pada sepinya pembelian di Pasar Pramuka, tetapi mereka masih memilih untuk menahan diri dalam menaikkan harga demi menjaga keberlangsungan bisnis.
Dampak Kenaikan Dolar AS: Pedagang Alkes Pasar Pramuka Was-was
