Situasi ketegangan dagang global semakin memanas dengan China dan Uni Eropa memberlakukan tarif balasan terhadap produk AS. Hal ini menyebabkan ketidakpastian ekonomi global meningkat dan pasar finansial tertekan. Eskalasi terjadi ketika China menaikkan tarif impor dari AS, diikuti oleh Uni Eropa yang mengumumkan tarif balasan terhadap sejumlah produk AS. Tarif rata-rata atas impor global kini melampaui 20%, jauh di atas rata-rata sebelum kebijakan tarif Trump. Respon terhadap situasi ini bermacam-macam, dengan Jepang dan Kanada berupaya menstabilkan sistem keuangan global. Trump, sementara itu, tetap optimis mengenai kebijakan tarifnya, dengan harapan bisa membangun kembali sektor industri AS. Meski demikian, China telah menyatakan kemampuannya untuk melawan terus jika AS terus menaikkan tarif. Tekanan juga dirasakan di sektor moneter dan konsumsi, dengan yuan melemah dan produsen dekorasi Natal dari China belum menerima pesanan dari AS. Selain itu, sanksi juga diberlakukan terhadap perusahaan AS di China, menambah daftar perusahaan yang merasakan dampak kebijakan tarif Trump.
Perang Dagang: China dan Eropa Bersatu Lawan Tarif AS
