Kelompok militan Palestina, Hamas, mengancam akan menghukum kolaborator yang mendukung Israel setelah terjadi protes besar terhadap perang di Gaza dan kekuasaan Hamas. Ratusan warga Palestina telah melakukan unjuk rasa di Gaza utara dan tengah, menyerukan agar Hamas mundur dari kekuasaan mereka. Para pengunjuk rasa juga menuntut berakhirnya pertempuran yang telah terjadi selama 17 bulan dengan Israel, yang telah membuat kondisi kehidupan di Gaza sangat sulit. Tindakan protes terhadap Hamas ini mendapat apresiasi dari pemerintah Israel, dan aksi demo dijadwalkan kembali pada hari Kamis.
Fraksi Perlawanan, yang merupakan kelompok induk termasuk Hamas, mengancam akan memberikan hukuman kepada para pemimpin gerakan yang dicurigai oleh warga Palestina sebagai kolaborator. Pihak Hamas mengatakan bahwa orang memiliki hak untuk berunjuk rasa, tetapi hal tersebut tidak seharusnya dieksploitasi untuk kepentingan politik atau untuk menyalahkan Israel atas masalah pendudukan dan konflik di wilayah Palestina. Beberapa pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menolak perang yang berkepanjangan dan mengungkapkan kelelahan serta kekurangan kebutuhan dasar.
Aksi protes meluas dari Gaza utara hingga Gaza tengah, menunjukkan ketidakpuasan terhadap keadaan yang ada. Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk menghapus total Hamas dan memperbarui serangan militer di Gaza setelah gencatan senjata berhasil. Meskipun aksi protes diizinkan oleh pihak Hamas, mereka tetap menegaskan bahwa tidak terjadi kerjasama dengan Israel. Warga Gaza diharapkan terus mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap situasi yang terjadi.
Konflik antara Hamas dan Israel telah menelan korban jiwa sebanyak lebih dari 50.000 warga Palestina, dengan kondisi di Gaza yang hancur dan ribuan orang terpaksa bertahan di tenda atau bangunan yang hancur akibat perang. Perang ini dipicu oleh serangan bersenjata yang dipimpin oleh Hamas terhadap komunitas di Israel selatan, mengakibatkan kematian dan penculikan warga Israel. Meskipun protes terhadap Hamas dilakukan oleh warga Palestina, ada keprihatinan bahwa beberapa tokoh bisa memanfaatkannya untuk kepentingan yang tidak sesuai dengan tujuan perlawanan Palestina.