Skandal Bocornya Info Rahasia Militer AS: Menhan di Ujung Tanduk

by -55 Views

Skandal besar mengguncang pemerintahan Presiden Donald Trump setelah terungkap bahwa informasi sensitif mengenai serangan militer AS di Yaman bocor. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, kini berada di tengah pusaran kontroversi ini setelah sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional berusaha mengalihkan tanggung jawab kepadanya. Dalam sidang di Komite Intelijen Senat yang berlangsung tegang, Direktur CIA John Ratcliffe dan Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard menghadapi pertanyaan tajam dari para senator Demokrat yang marah atas kebocoran tersebut. Keduanya dengan tegas membantah bahwa ada informasi rahasia dalam percakapan tersebut. Ratcliffe juga bersikeras bahwa percakapan itu tidak mengandung informasi rahasia. Namun, ketika ditanya apakah detail operasional yang dikirimkan Hegseth dikategorikan sebagai informasi rahasia, Ratcliffe dan Gabbard mengalihkan pertanyaan tersebut kepada Menteri Pertahanan. Sebagian besar percakapan dalam grup tersebut mencakup diskusi kebijakan luar negeri mengenai serangan AS pada Maret. Meskipun diskusi tersebut sensitif, banyak yang berpendapat bahwa informasi itu belum tentu rahasia. Pesan-pesan yang dikirimkan oleh Hegseth menjadi sorotan karena diduga berisi detail operasional tentang serangan mendatang di Yaman, termasuk informasi mengenai target, senjata yang akan digunakan AS, dan urutan serangan. Beberapa pejabat pertahanan, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun, menegaskan bahwa informasi mengenai waktu, target, atau sistem senjata yang akan digunakan dalam serangan militer selalu dikategorikan sebagai rahasia. Platform percakapan yang digunakan dalam grup tersebut adalah Signal, sebuah aplikasi pesan terenkripsi komersial yang tidak disetujui untuk pertukaran informasi rahasia.

Dalam sidang pada Selasa, Ketua Komite Intelijen Senat, Senator Tom Cotton dari Partai Republik, mencoba menjelaskan perbedaan antara informasi militer yang diklasifikasikan di bawah otoritas Menteri Pertahanan dan informasi yang dikumpulkan serta dikontrol oleh komunitas intelijen sipil seperti CIA. Ratcliffe dan Gabbard menegaskan bahwa tidak ada informasi rahasia dari komunitas intelijen yang dibagikan dalam percakapan tersebut. Namun, pernyataan ini segera mendapat tentangan dari seorang senator Demokrat yang menyoroti bahwa baik Ratcliffe maupun Gabbard sebelumnya telah bersaksi bahwa tidak ada informasi rahasia dalam grup tersebut.

Pada Senin malam, Hegseth membantah bahwa rencana perang dibahas dalam percakapan tersebut, meskipun pemerintahan Trump sebelumnya mengakui bahwa pesan-pesan itu asli. Trump dalam pernyataannya kepada wartawan pada Selasa mengatakan bahwa tidak ada informasi rahasia yang dibagikan dalam percakapan Signal itu, tetapi enggan mengungkapkan siapa yang memberitahunya bahwa informasi itu tidak rahasia.

Dalam awal persidangan, Gabbard menolak menjawab apakah dirinya merupakan salah satu peserta grup percakapan tersebut dengan alasan sedang berlangsungnya penyelidikan Dewan Keamanan Nasional. Namun, kemudian ia menjawab pertanyaan-pertanyaan langsung berdasarkan ingatannya tentang percakapan itu. Baik Ratcliffe maupun Gabbard menyatakan bahwa mereka tidak mengingat adanya diskusi tentang perencanaan operasional, meskipun kemudian Gabbard mengakui adanya diskusi umum tentang target. Hegseth memang memiliki wewenang untuk menghapus klasifikasi atas informasi tertentu, tetapi Ratcliffe menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah Hegseth telah melakukan hal tersebut.

Ratcliffe dan Gabbard tidak secara langsung mengkritik Hegseth atau menyatakan bahwa mereka menyalahkannya atas kontroversi yang kini mengguncang kabinet Presiden Trump. Namun, beberapa anggota Kongres dari Partai Republik secara terang-terangan menuding Hegseth sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Ratcliffe berusaha menjaga keseimbangan dalam pernyataannya dengan menekankan bahwa aplikasi Signal digunakan dalam sistem komputer pemerintah AS, termasuk oleh CIA. Namun, ia tidak membela atau mengambil tanggung jawab atas pesan-pesan yang dikirimkan oleh Hegseth. Gabbard terus mengklaim bahwa ia tidak mengingat rincian percakapan dalam grup tersebut. Meskipun makin banyak anggota Kongres yang mendesak penyelidikan lebih lanjut terhadap keterlibatan Hegseth dalam kebocoran informasi ini.

Source link