Penyebab Harga Telur Tembus Rp 113.000: Analisis Singkat

by -25 Views

Fenomena ‘eggflation’ menjadi sorotan terbaru di dunia karena menyebabkan harga telur naik hingga 15%. Selain itu, makanan yang mengandung telur, seperti kue kering, juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Faktor yang menyebabkan kenaikan ini antara lain adalah wabah flu burung yang meningkatkan biaya produksi telur. Di sisi lain, beberapa negara dilaporkan mengalami krisis pasokan telur yang cukup parah.

Di Indonesia, harga telur mencapai US$1,56 atau sekitar Rp25.865 per butir berdasarkan data terbaru. Indonesia, yang memiliki konsumsi telur per kapita tertinggi di dunia, mengalami tingginya permintaan di dalam negeri. Meskipun Indonesia merupakan produsen telur terbesar ketiga di dunia, terdapat tekanan harga akibat wabah flu burung H5 yang mengakibatkan kematian sejumlah unggas di Jawa dan Bali tahun sebelumnya.

Dalam perbandingan harga telur di 29 negara lain, data menunjukkan variasi harga yang signifikan. Negara-negara seperti Selandia Baru dan Swiss memiliki harga telur yang cukup tinggi, sementara Filipina dan China memiliki harga yang relatif lebih terjangkau. Hal ini menunjukkan perbedaan faktor eksternal dan kebijakan domestik yang memengaruhi pasar telur di berbagai negara.

Melihat kondisi tersebut, konsumen di Indonesia perlu mempertimbangkan dampak ‘eggflation’ terhadap harga produk. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas harga telur demi kesejahteraan masyarakat. Demikian informasi terbaru terkait fenomena ‘eggflation’ dan dampaknya pada pasar telur global.

Source link