Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana untuk menghentikan keterlibatan AS dengan Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta menghentikan pendanaan untuk Badan Bantuan Palestina PBB, UNRWA. Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Netanyahu telah lama mengkritik UNRWA, menyebutnya anti-Israel dan terkait dengan kegiatan teroris Hamas.
Selama masa jabatan pertama Trump, dia juga telah menghentikan pendanaan untuk UNRWA atas pertimbangan nilai organisasi tersebut. Sebelumnya, Trump juga keluar dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB karena dianggap bias terhadap Israel. Joe Biden mengembalikan AS sebagai anggota dewan tersebut sebelum penghentian pendanaan UNRWA pada Januari 2024.
Kongres AS telah menangguhkan kontribusi ke UNRWA hingga setidaknya Maret 2025. Hal ini memberikan dampak terhadap bantuan, layanan kesehatan, dan pendidikan yang diberikan UNRWA pada warga Palestina. Philippe Lazzarini dari UNRWA menyebut badannya menjadi target disinformasi terkait dugaan terorisme.
PBB telah menanggapi insiden di mana staf UNRWA terlibat dalam serangan, sudah memecat sembilan staf terlibat, dan sedang menyelidiki tuduhan terkait. Israel mengakui larangan terhadap UNRWA, yang berdampak pada operasional badan itu di Gaza dan Tepi Barat. Sesuai dengan ketegangan ini, Israel masih menunggu bukti yang diminta oleh PBB. Israeli juga mulai memberlakukan larangan pada komunikasi dan operasi UNRWA di wilayahnya.