Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza tampaknya akan segera mencapai titik terang setelah lebih dari 46.000 orang tewas dalam konflik tersebut. Para mediator telah menyampaikan kepada kedua belah pihak draf akhir kesepakatan damai untuk mengakhiri perang di Gaza. Usaha mediasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk utusan dari Amerika Serikat dan Qatar. Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, turut ambil bagian dalam upaya penyelesaian konflik tersebut.
Rincian terkait pembebasan sandera dan gencatan senjata disampaikan dalam pertemuan di Doha yang melibatkan kepala badan mata-mata Israel Mossad, Shin Bet, dan Perdana Menteri Qatar. Meskipun masih ada perincian teknis yang harus diselesaikan, negosiasi telah mencapai tahap lanjut. Delegasi Hamas juga menunjukkan sikap positif dalam pembicaraan tersebut setelah bertemu dengan Emir Qatar.
Niat baik untuk mencapai kesepakatan terlihat dari pernyataan berbagai pihak yang terlibat, seperti Penasihat Keamanan Nasional Biden, Jake Sullivan, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Meskipun sebelumnya terdapat perbedaan pendapat terkait persyaratan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, upaya mediasi ini diharapkan dapat memunculkan titik terang dalam konflik tersebut.
Perubahan politik di Amerika Serikat dengan pelantikan Presiden terpilih Joe Biden memberikan harapan baru dalam penyelesaian konflik di Gaza. Biden telah menekankan pentingnya gencatan senjata dan pembebasan sandera, serta peningkatan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terdampak konflik tersebut. Dengan semakin mendekatnya kesepakatan damai, harapan akan terwujudnya perdamaian di Gaza semakin membesar.