Korea Utara (Korut) dilaporkan telah meluncurkan proyektil ke arah dekat Korea Selatan (Korsel) Laut Timur pada Selasa (14/1/2025). Informasi ini disampaikan oleh militer Korsel, merujuk pada perairan yang juga dikenal sebagai Laut Jepang. Meskipun tidak ada rincian yang dibagikan tentang peluncuran oleh militer Korsel, peluncuran tersebut terjadi hanya seminggu setelah Pyongyang menembakkan sistem rudal hipersonik baru. Hal ini dilakukan untuk menghalangi saingan negaranya di Pasifik, dan merupakan peluncuran pertama Korut sejak Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memenangkan pemilihan AS pada November.
Korsel merupakan saingan berat bagi Korut dan keduanya masih berperang secara teknis. Peluncuran rudal sebelumnya dilakukan oleh Kim Jong Un pada bulan November, yang merupakan uji coba rudal balistik antarbenua yang ia klaim sebagai yang paling canggih dan kuat. Sebagai tanggapan, Korsel juga menembakkan rudal balistik ke laut untuk menunjukkan kekuatannya setelah peluncuran rudal Korut.
Washington telah menuduh Pyongyang menerima dukungan dari Rusia, menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengiriman pasukan untuk berperang di Ukraina. Namun, hingga saat ini baik Korut maupun Rusia belum secara resmi mengonfirmasi informasi ini. Semua perkembangan ini akan terus dipantau dengan cermat untuk melihat dampaknya berikutnya.
