“Raksasa Otomotif Merger: Peluang dan Tantangan”

by -12 Views
“Raksasa Otomotif Merger: Peluang dan Tantangan”

Dua raksasa otomotif Jepang, Honda Motor dan Nissan Motor, telah memasuki pembicaraan tentang merger. Langkah ini dilakukan untuk menggenjot produksi mobil listrik (electronic vehicle/EV) dan membantu keduanya bersaing dengan perusahaan seperti Tesla. Menurut laman Jepang, Nikkei, keduanya akan beroperasi di bawah satu perusahaan induk dan menandatangani nota kesepahaman untuk entitas baru tersebut.

Honda dan Nissan juga sedang mempertimbangkan untuk membawa Mitsubishi Motors di bawah payung perusahaan induk untuk menciptakan salah satu grup otomotif terbesar di dunia. Meskipun demikian, keduanya menyatakan masih “menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang” sambil “memanfaatkan kekuatan masing-masing”.

Sejak Maret, kedua produsen mobil Jepang tersebut telah menjalin hubungan lebih erat dengan setuju untuk menjajaki kemitraan strategis dalam kendaraan listrik. Langkah ini diambil untuk mengejar pesaing dari China seperti BYD yang telah menarik perhatian dalam kendaraan listrik, sementara perusahaan Jepang lebih berfokus pada kendaraan hibrida.

Permintaan akan kendaraan listrik dan hibrida semakin meningkat karena kekhawatiran tentang perubahan iklim. Namun, pasar EV mengalami perlambatan karena kekhawatiran konsumen terkait harga tinggi, keandalan, jangkauan, dan kurangnya titik pengisian daya. Jepang sendiri telah melihat popularitas kendaraan hibrida yang tinggi, tetapi fokus perusahaan pada hibrida telah membuat mereka tertinggal dalam memenuhi permintaan untuk kendaraan listrik murni.

Hanya sebagian kecil mobil yang terjual di Jepang pada tahun 2022 adalah mobil listrik. Hal ini menunjukkan tantangan yang dihadapi produsen otomotif Jepang dalam menyesuaikan dengan pergeseran pasar menuju kendaraan ramah lingkungan.