Beirut disamakan dengan ‘Neraka’ setelah Israel Melancarkan Serangan Terbesar ke Lebanon

by -136 Views
Beirut disamakan dengan ‘Neraka’ setelah Israel Melancarkan Serangan Terbesar ke Lebanon

Serangan udara Israel melanda pinggiran selatan Beirut pada Sabtu (5/10/2024) hingga Minggu (6/10/2024) dalam serangan paling intensif yang pernah terjadi di ibu kota Lebanon sejak Israel meningkatkan kampanye militer mereka melawan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

Ledakan besar terdengar di seluruh Beirut sepanjang malam, disertai kilatan cahaya merah dan putih yang terlihat dari beberapa kilometer jauh. Menurut saksi mata dan analis militer di saluran TV lokal, ini adalah serangan Israel terbesar yang pernah terjadi di Beirut.

Pagi hari Minggu, kabut abu-abu menyelimuti kota sementara puing-puing berserakan di jalanan dan kolom asap terlihat mengepul di atas area tersebut. Seorang penduduk di kawasan Burj al-Barajneh, pinggiran selatan Beirut, mengatakan bahwa malam sebelumnya adalah yang paling brutal dengan puluhan serangan yang terasa seperti gempa bumi.

Militer Israel telah mengonfirmasi bahwa serangannya ditujukan pada fasilitas penyimpanan senjata dan infrastruktur milik Hizbullah di wilayah Beirut. Namun, pihak berwenang Lebanon belum mengungkapkan secara pasti lokasi serangan atau tingkat kerusakan yang terjadi.

Serangan udara intensif ini terjadi menjelang peringatan satu tahun serangan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, di selatan Israel yang menewaskan banyak orang. Target utama dari serangan Israel di seluruh Lebanon dan invasi darat di wilayah selatan negara tersebut adalah Hizbullah yang merupakan sekutu utama Iran di kawasan.

Lebih dari 2.000 orang telah tewas selama hampir setahun pertempuran, sebagian besar di antaranya terjadi dalam dua minggu terakhir. Kepala Badan Pengungsi PBB mengatakan bahwa serangan udara Israel telah melanggar hukum internasional dengan menyasar infrastruktur sipil dan menyebabkan korban sipil di Lebanon.

Israel mengklaim hanya menyerang kemampuan militer dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko bagi warga sipil. Namun, otoritas Lebanon menuduh Israel sengaja menyasar warga sipil. Selama beberapa hari terakhir, Israel telah membombardir pinggiran selatan Beirut yang merupakan tempat tinggal ribuan warga sipil Lebanon, pengungsi Palestina, dan Suriah.

Serangan udara Israel telah menghancurkan banyak pemimpin Hizbullah dalam setahun terakhir, termasuk pemimpin utama Sayyed Hassan Nasrallah. Potensi penerus Nasrallah, Hashem Safieddine, juga menjadi target serangan yang mengakibatkan keberadaannya tidak diketahui. Terus dilakukannya serangan udara ini dapat menjadi pukulan bagi Hizbullah dan Iran.