Kementerian PUPR Menunjukkan Komitmen dalam Menjaga Ketahanan Air

by -93 Views

Proyek Strategis RI di World Water Forum ke-10 2024 di Bali

Jakarta, CNBC Indonesia – Masalah air bersih masih menjadi perhatian Dunia. Pemerintah pun lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong infrastruktur demi menjaga ketahanan air dan juga sanitasi di dalam negeri.

Bahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 61 bendungan hingga akhir tahun ini.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan tantangan pengelolaan air tidak bisa dihindari, terutama dalam menghadapi krisis air akibat perubahan iklim.

“Marilah kita bersama-sama membangun kesadaran betapa pentingnya menjaga air sebagai sumber kehidupan bagi masa depan yang berkelanjutan untuk anak cucu kita,” ungkap Basuki dalam acara Hari Air Dunia ke-32, dikutip Jumat (3/5/2024).

Basuki mengatakan, Indonesia telah membangun 61 bendungan dalam 10 tahun terakhir. Ia harap ke depan bisa terus dilanjutkan dengan membangun 50 bendungan baru setiap 5 tahun.

“Indonesia butuh banyak tambahan tampungan air lagi untuk menghadapi cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Tidak ada pilihan lain untuk mengatasi banjir dan kekeringan, kecuali dengan menambah bendungan dan embung lebih banyak lagi,” tambah Menteri Basuki.

Selain itu, Basuki juga mengingatkan agar bisa menjaga intellectual exercise dalam membangun dan mengelola bendungan.

“Jika selama ini kita membangun bendungan dengan tipe yang sama, rockfill dam, maka ke depannya kita perlu inovasi agar teknologi bendungan kita bisa lebih baik dan maju,” kata Basuki.

Untuk diketahui, dari 61 Bendungan, 43 selesai dan 18 on going. Selain itu, 11 bendungan program baru, dengan rincian tujuh on going dan 4 persiapan.

Tidak berhenti di situ, Kementerian PUPR juga mendorong Global Water Fund untuk pembiayaan air berkelanjutan dalam ajang World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menuturkan, Global Water Fund sangat penting untuk merespons ketimpangan anggaran.

“Saat ini, terdapat 2.2 miliar masyarakat di dunia yang tidak dapat mengakses air bersih. Global Water Fund yang diproyeksikan untuk kebutuhan infrastruktur air, mitigasi krisis atau bencana terkait air, adaptasi perubahan iklim, serta mekanisme pemantauan, akan menjadi langkah nyata mengatasi masalah air dunia,” ujar Herry.

Dia mengatakan, Pemerintah Indonesia pun telah membentuk Indonesian Water Fund (IWF) sebagai upaya mendorong investasi dan penyediaan air bersih di seluruh Indonesia. IWF diperkirakan akan mengoperasikan pendanaan hingga USD 1 miliar untuk proyek air bersih.

[Gambas:Video CNBC]

(Aulia Nindyani)