Singapura & Malaysia Unggul dalam Bantuan Pangan RI

by -64 Views

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa bantuan pangan di Indonesia lebih rendah daripada di negara-negara seperti Singapura dan Malaysia.

Hal ini disampaikannya saat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, Jumat (5/4/2024).

Airlangga menjelaskan bahwa banyak negara lain juga memberikan bantuan sosial sejak Desember 2023 akibat dampak dari El Nino yang mengganggu pasokan pangan karena cuaca yang tidak menentu.

Namun, menurutnya pemberian bantuan di Indonesia lebih rendah dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, jika dilihat dari jumlah penduduk yang menerima bantuan.

Di Indonesia, misalnya, pangan diberikan kepada 22 juta orang atau 7,9% dari total penduduk. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia, Singapura (41,7%), India (55,6%), dan Amerika Serikat (12%).

Airlangga menyebut bahwa Singapura memberikan bantuan sebesar 800 dolar AS per orang untuk mengatasi biaya hidup, dengan anggaran mencapai Rp 13 triliun.

Di sisi lain, Filipina juga memberikan bantuan tunai kepada petani sebesar Rp 3,4 triliun pada bulan September 2023. Di Malaysia, bantuan Keluarga Malaysia (BKM) 2023 mencapai 7,8 miliar Ringgit atau sekitar Rp 25 triliun, dengan sasaran 8,7 juta penerima atau 24% dari total penduduk 34,3 juta orang. Bantuan tersebut senilai 350-2.500 Ringgit Malaysia.

Di Filipina, anggaran sebesar 12,7 miliar Peso atau sekitar Rp 3,47 triliun diberikan kepada 2,3 juta petani beras untuk membantu mengatasi dampak El Nino dan kenaikan biaya produksi.

Selain itu, India memberikan bantuan pangan (gandum/beras) sebesar US$ 24 miliar atau sekitar Rp 372 triliun untuk tahun 2023, dan US$ 142 miliar atau sekitar Rp 2.200 triliun untuk tahun-tahun berikutnya. Bantuan ini menyasar 800 juta orang atau 55,7% dari total penduduk.

Singapura juga memberikan paket dukungan biaya hidup selama periode September-Desember 2023 terkait dampak El Nino dan inflasi. Anggarannya mencapai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 809 juta, menyasar 2,5 juta orang atau 41,6% dari total penduduk 6,01 juta orang. Bantuan yang diberikan berupa voucher dan subsidi.

Amerika Serikat juga memberikan program SNAP (Food Stamp) kepada rumah tangga dengan penghasilan di bawah US$ 3.007 (bruto) atau sekitar 21,6 juta rumah tangga, yang setara dengan 12,2% dari total penduduk. Bantuan yang diberikan berkisar antara US$ 291-1.751 per rumah tangga.

Selain itu, Amerika Serikat juga memberikan bantuan senilai US$ 17 juta atau sekitar Rp 252 miliar, dengan jumlah penerima sebanyak 23 juta orang. Bantuan ini sebesar US$ 1.050 (sekitar Rp 15,6 juta) per orang. AS juga memberikan bantuan untuk perlindungan dari dampak perubahan iklim ekstrem dengan anggaran US$ 53,9 miliar atau sekitar Rp 835 triliun.