Eks Bos Intel Israel Membocorkan Dosa Netanyahu di Gaza

by -97 Views

Situs CNBC Indonesia melaporkan bahwa eskalasi di wilayah Gaza, Palestina, terus memanas. Hal ini disebabkan oleh serangan Israel yang dianggap membabi buta dengan dalih menghancurkan milisi Hamas, yang sebelumnya menyerang Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.

Berikut ini adalah perkembangan terbaru yang telah dihimpun oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat, 26 Januari 2024:

1. Pembacaan pengadilan internasional (ICJ)
Pengadilan Internasional (ICJ) yang terdiri dari 15 hakim akan segera membacakan keputusan atas pengajuan Afrika Selatan yang menuduh adanya genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Para hakim tersebut berasal dari berbagai negara dan afiliasi mereka juga menjadi perhatian.

2. Mantan Bos Intel Israel Soal Netanyahu
Lebih dari 40 mantan pejabat senior keamanan nasional Israel, ilmuwan terkenal, dan pemimpin bisnis terkemuka telah mengirim surat kepada presiden dan ketua parlemen Israel menuntut agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dicopot dari jabatannya. Mereka mengatakan hal ini didasari ancaman “eksistensial” terhadap Israel.

3. Jokowi Beri Titah Soal Israel
Presiden Joko Widodo menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait tidak adanya masa depan bagi solusi dua negara atau two state solution dalam isu Israel-Palestina. Jokowi juga mengutuk keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza dan menegaskan penolakan atas masuknya kapal Israel ke wilayah Indonesia.

4. Hamas Bicara Gaza ‘Zona Baru’ Israel
Pejabat Hamas, Osama Hamdan, mengecam rencana Israel untuk menciptakan zona penyangga di sepanjang perbatasannya dengan Gaza.

5. CIA Buka-Bukaan Soal Israel-Hamas Damai
Bill Burns, direktur CIA, diperkirakan akan bertemu dengan para pejabat dari Israel, Mesir dan Qatar untuk membahas kesepakatan pembebasan sisa sandera yang ditahan oleh Hamas.

6. Perang Meluas, China Turun Tangan
Para pejabat China telah meminta rekan-rekan mereka di Iran untuk menekan pemerintahan Teheran agar dapat mengendalikan serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia.