Jakarta, CNBC Indonesia – Kecerdasan buatan (AI) yang saat ini sedang mengalami perkembangan di dunia ini sebenarnya bukan ancaman semata. AI ternyata bisa membantu berbagai kegiatan manusia, termasuk mendorong kegiatan bisnis.
Direktur Eksekutif Multimatics Agus Setiawan mengatakan, pada dasarnya perusahaan harus bisa bersaing. Saat bersaing, perusahaan harus memiliki keunggulan. Ketika banyak perusahaan menggunakan teknologi, maka perusahaan yang tidak menggunakan akan kalah saing.
“Pada dasarnya perusahaan harus bisa bersaing, dan ketika bersaing harus punya keunggulan kompetitif, ketika mereka di pasar teknologi yang luar biasa dan organisasi tidak menggunakan, maka pasti akan terhempas,” katanya seperti dikutip Detikcom, Minggu (21/1/2024).
Dia mengatakan, AI bisa digunakan untuk berbagai bidang. Di bidang keuangan misalnya, bisa digunakan untuk mendeteksi penipuan. “Kemudian di dalam dunia fintech ada yang namanya ketahui kliennya (know your client). ‘Saya ingin tahu apakah benar atau tidak, kalau cek sana sini lama’, lalu menggunakan AI,” katanya.
Perusahaan tambang pun bisa memanfaatkan AI. Dia pun bercerita mengenai pengalamannya melayani perusahaan tambang di mana perusahaan memiliki 5 aspek yang memiliki biaya besar.
“Kemudian dia sharing dengan kita sebagai konsultan, lalu AI machine learning dan analytic bisa memberikan satu layanan, bagaimana menurunkan,” ujarnya.
Country Manager Intel Corporation, Harry K Nugraha mengatakan, AI memiliki sisi positif yakni mempermudah semua proses yang sifatnya rutin. Bahkan, meningkatkan ketelitian dari sebuah proses.
Namun, dampak negatifnya ialah untuk pekerjaan-pekerjaan rutin bisa digantikan mesin. Oleh karena itu, tuntutannya adalah reskilling dan upskilling.
“Jadi dia melengkapi dengan keahliannya, atau dia meningkatkan keahliannya. Ini tidak bisa dihindari karena bagian dari kemajuan teknologi, memaksa kita untuk melakukan adaptasi,” jelasnya.
