Iran dan Pakistan Salin Melakukan Serangan, AS dan Rusia Terlibat, serta Respons China terhadap Taliban

by -127 Views
Iran dan Pakistan Salin Melakukan Serangan, AS dan Rusia Terlibat, serta Respons China terhadap Taliban

Konflik di Timur Tengah semakin memanas sepanjang pekan ini. Bukan hanya perang Israel di Gaza dan serangan milisi Houthi ke Laut Merah, tetapi eskalasi di perbatasan Iran-Pakistan juga menjadi perhatian.

Ini bermula saat Selasa, Iran mengirim rudal ke negara tetangganya Pakistan, yang menewaskan dua anak dan melukai tiga orang. Iran mengaku mengebom kelompok Jaish al-Adl yang diklaim menganggu keamanan Teheran.

Keesokannya, Pakistan mengecam tindakan Iran itu. Pakistan menarik duta besarnya dari Teheran sampai “membalas” dengan melancarkan serangan udara ke Iran yang menewaskan sembilan orang. Pakistan pun berdalih ini adalah untuk keamanan negaranya. Sasaran yang dirudal adalah kelompok Baluchistan, di tenggara Iran.

Ini bukan pertama kalinya kedua negara bersitegang. Iran dan Pakistan sering kali mengalami ketegangan di sepanjang perbatasan mereka yang bergejolak sepanjang 900 km (559 mil).

Respon dunia pun muncul dari Amerika Serikat (AS), China, India hingga Taliban.

Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan rudal Iran di Pakistan, yang memicu serangan balik Islamabad ke Teheran. AS mengatakan Iran telah melanggar “perbatasan kedaulatan negara tetangganya”. Kecaman juga diberikan ke Iran setelah sebelumnya melakukan serangan serupa ke Irak dan Suriah.

India juga turut bereaksi atas panas kedua negara. Namun Negeri Bollywood mengatakan bahwa ini adalah “masalah antara Iran dan Pakistan”. India sendiri mengatakan posisi negeri itu jelas ke terorisme, bahwa tak ada kompromi terhadap para pelaku.

China yang menjadi sahabat Iran dan Pakistan buka suara atas apa yang terjadi. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Iran dan Pakistan harus “menghindari tindakan yang akan menyebabkan peningkatan ketegangan”.

Sama seperti China, Rusia mengatakan Pakistan dan Iran harus mengurangi ketegangan dan melakukan diplomasi. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini mendesak pengekangan maksimum di kedua wilayah. Sedangkan pemerintah Taliban menyebut serangan Pakistan dan Iran “mengkhawatirkan” dan menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan setelah melakukan panggilan telepon dengan para pejabat Iran dan Pakistan. Fidan menegaskan bahwa kedua negara tidak ingin meningkatkan ketegangan di kawasan. Berbicara pada konferensi pers di Yordania, Fidan mengatakan Turki merekomendasikan agar kedua pihak tidak melakukan eskalasi lebih lanjut.

Uni Eropa (UE) mengatakan mereka sangat khawatir dengan “spiral kekerasan di Timur Tengah dan sekitarnya” yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara, dan juga menimbulkan efek destabilisasi di kawasan.