Netanyahu-Israel Terjebak dalam Dilema Perang Gaza: 9 Fakta Terbaru yang Membuat Kesulitan

by -95 Views

Peperang Israel-Hamas memasuki babak baru dengan gencatan senjata yang akan berakhir pada Selasa (28/11/2023) pukul 7 pagi. Namun, kedua belah pihak masih membuka peluang untuk memperpanjang gencatan senjata tersebut.

Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Hamas bersedia untuk memperpanjang jeda perang setelah membebaskan lebih banyak sandera Israel, termasuk seorang gadis berusia empat tahun yang menjadi yatim piatu akibat serangan mereka. Di sisi lain, Israel juga telah membebaskan sejumlah tawanan Palestina sebagai imbalan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengalami dua konflik sekaligus. Selain memimpin operasi militer di Gaza, ia juga tengah menghadapi persoalan politik di dalam negerinya. Publik Israel menyalahkan beberapa menteri di kabinet Netanyahu karena gagal mencegah serangan dari milisi bersenjata Hamas.

Di tengah gencatan senjata dengan Hamas, Israel melakukan serangan udara di bandara Damaskus, Suriah. Serangan itu menyebabkan bandara tersebut tidak dapat dioperasikan. Israel juga melakukan serangan di Tepi Barat, yang menyebabkan lebih dari 200 warga Palestina tewas.

Menurut laporan dari lembaga pemeringkat Moody’s, perang dengan Hamas di Gaza telah merugikan perekonomian Israel. Israel kehilangan sekitar US$ 269 juta per hari akibat konflik tersebut. Laporan itu juga memperkirakan bahwa kerugian keseluruhan akibat perang tersebut bisa mencapai US$ 53,5 miliar, hampir 10% dari PDB Israel.

Elon Musk diperkirakan akan bertemu dengan presiden Israel Isaac Herzog selama kunjungannya ke Israel. Kubu Musk akan menekankan perlunya memerangi meningkatnya antisemitisme online, sementara Iran mendesak agar gencatan senjata yang mengakhiri kekejaman rezim Zionis terhadap Gaza dihentikan sepenuhnya.

Kedua belah pihak masih membuka peluang untuk memperpanjang gencatan senjata tersebut. Meskipun begitu, proses diskusi terkait perpanjangan gencatan senjata tersebut dianggap masih berjalan alot. Netanyahu akan mendapatkan keuntungan dari perang yang semakin menunda persidangan korupsi yang telah ia jalani selama 3,5 tahun dan menunda penyelidikan negara mengenai mengapa Israel di bawah kepemimpinannya lengah. Netanyahu kesulitan untuk mengambil kuasa kembali pasca serangan Hamas 7 Oktober dan perang di Gaza. “Dia sekarang ternoda oleh kegagalan mencegah pembantaian 7 Oktober, oleh strateginya sendiri yang membiarkan Hamas tetap memegang kendali, dengan persenjataan militernya, di Gaza.”

Berdasarkan laporan lembaga pemeringkat Moody’s, perang dengan Hamas di Gaza telah merugikan perekonomian Israel. Israel kehilangan sekitar US$ 269 juta per hari akibat konflik tersebut. Laporan itu juga memperkirakan bahwa kerugian keseluruhan akibat perang tersebut bisa mencapai US$ 53,5 miliar, hampir 10% dari PDB Israel.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengatakan, “Sebagai Republik Islam Iran, kami ingin dan berharap… bahwa kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina akan dihentikan sepenuhnya”. Meskipun begitu, proses diskusi terkait perpanjangan gencatan senjata tersebut dianggap masih berjalan alot.