Alasan Tambahan 11 Pelabuhan Impor Beras Bulog

by -106 Views

Beras Impor Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta CNBC Indonesia Ferry Sandi 6

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menambah jumlah pelabuhan penerima beras impor oleh Perum Bulog menjadi 28 lokasi. Langkah itu, kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) diputuskan untuk mempercepat realisasi pemasukan beras impor.

Seperti diketahui, pemerintah menugaskan Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini. Kemudian ditambah sebanyak 1,5 juta ton. Dengan demikian, Bulog mendapat kuota penugasan impor beras sebanyak 3,5 juta ton tahun ini.

Mengutip paparan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi pada hari Senin (6/11/2023) lalu, realisasi impor beras oleh Bulog dari kuota penugasan pertama tercatat mencapai 1,712 juta ton. Data per 3 November 2023.

Angka ini termasuk volume yang sudah selesai bongkar. Artinya, sekitar 505 ribu ton sisanya masih dalam proses atau perjalanan menuju Indonesia.

Sementara dari total kuota penugasan kedua, tercatat sebanyak 600 ribu ton sudah kontrak.

“Untuk percepatan realisasi impor beras ini, kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan, namun dalam rangka percepatan, kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” kata Buwas dalam keterangan resmi dirilis Bapanas, Senin (13/11/2023).

Buwas mengaku telah berkoordinasi dengan Pelindo yang melayani tiga shift (24 jam), sehingga mampu mempercepat layanan bongkar pada kapal beras.

Di mana, proses bongkar muat di pelabuhan untuk volume 27 ribu ton setidaknya membutuhkan waktu selama 6 hari.

Dalam keterangan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, percepatan realisasi impor beras dilakukan secara terukur. Untuk memastikan ketersediaan beras aman memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat berpendapatan rendah.

“Impor yang dilakukan pemerintah hanya untuk pemenuhan stok CBP (cadangan beras pemerintah) yang harus dimiliki oleh Bulog dalam mengamankan stabilitas pasokan dan harga beras. Penggunaan CBP hanya diperuntukkan ke program-program pemerintah dalam rangka intervensi pasar dan bantuan ke masyarakat,” tambahnya.

Arief menuturkan, pemerintah fokus menjamin ketersediaan stok CBP selalu di atas 1 juta ton. Di saat bersamaan, menggenjot program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menekan harga di hilir.

Di akhir tahun, dia menargetkan, posisi CBP di gudang Bulog bisa mencapai 1,2 juta ton.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bulog Ungkap Produksi Beras Turun, Siap-siap Lakukan Ini

(dce/dce)