Prabowo: Indonesia Hanya Butuh 3 Tahun untuk Mencapai Swasembada Pangan

by -115 Views

Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengatakan, dalam 3 tahun Indonesia bisa mencapai level swasembada pangan. Dan setelah itu, kata dia, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia.

Hal itu disampaikan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (8/11/2023).

Prabowo mengatakan, hal itu bisa tercapai lewat pembangunan food estate atau lumbung pangan. Mulai dari lumbung pangan desa sampai tingkat nasional.

“Kita mau meng-Indonesia-kan istilah food estate ini, lumbung pangan. Ini ada konsep yang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Lumbung pangan desa. Kita mau bikin lagi lumbung pangan desa, lumbung pangan kecamatan, lumbung pangan kabupaten, lumbung pangan provinsi, dan lumbung pangan nasional,” katanya.

“Ini sudah kita laksanakan. Kita punya kurang lebih 20 juta hektare (ha) lahan rawa yang tidak termanfaatkan, hanya sumber malaria saja. Kita sekarang ada teknologi, sudah pernah dilaksanakan di Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan. Membuat sawah di rawa,” ujar Prabowo.

Bahkan, tuturnya, sudah ada teknologi yang bisa menghasilkan jagung bisa ditanami di lahan rawa.

“Kita sudah melaksanakan dan jatuhnya lebih murah daripada sawah biasa, kemudian nggak ada masalah air. Kita sudah hitung kurang lebih 5-6 juta hektare rawa kita sudah swasembada pangan dan lebih dari itu mungkin kita bisa bantu negara lain dengan pangan,” katanya.

“Ini sangat feasible kita sudah hitung, 3 tahun swasembada pangan. Habis itu kita bisa jadi lumbung pangan dunia,” sebut Prabowo.

Produksi Dalam Negeri
Prabowo juga mengatakan, Indonesia harus bisa kembali mencapai swasembada pangan. Dengan begitu, bisa mengantisipasi dampak akibat pembatasan atau penutupan ekspor pangan, seperti yang terjadi saat ini.

“Mungkin sudah banyak dengar sikap saya selama pidato 20 tahun ini, sejak saya masih tentara aktif. Saya selalu bicara swasembada pangan, swasembada pangan, swasembada pangan,” katanya.

Dia menambahkan, supply dan demand atau pasokan dan permintaan adalah hukum yang harus jadi acuan.

“Kalau produksi kita banyak tampatnya juga nggak jauh dari konsumen berarti harga terjangkau,” ujarnya.

Swasembada pangan, bukan cuma beras, kata Prabowo, juga akan berdampak pada ketahanan rupiah.

“Dengan swasembada pangan, karbohidrat, protein kita hasilkan sendiri. Kita nggak usah takut. Emang rakyat di desa akan beli dolar?,” pungkasnya.