Pemilik Kilang Minyak Terbesar di RI Tahun 2025 Siap Menghadirkan Kilang Minyak Terbesar

by -81 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia akan memiliki kilang minyak terbesar dengan kapasitas 360 ribu barel per hari pada tahun 2025. Kilang ini adalah proyek mega Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dimiliki oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero).

Saat ini, Kilang Pertamina Internasional sedang meningkatkan kapasitas kilang atau revamping unit distilasi mentah (CDU) dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman menjelaskan bahwa selain meningkatkan kapasitas kilang minyak, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas bahan bakar minyak sesuai standar Euro 5. Dengan standar Euro 5, konten sulfur akan berkurang hingga 99% dari 2.500 ppm menjadi 10 ppm.

“Kemudian ujungnya memang di 2025. Sehingga nanti produk dari kilang Balikpapan itu akan memenuhi kualitas Euro 5. Artinya 10 ppm sulfurnya,” kata Taufik.

Pada tahun ini, Taufik menargetkan dua tonggak pencapaian besar mega proyek RDMP Balikpapan akan selesai. Kedua tonggak pencapaian tersebut termasuk peningkatan kapasitas kilang atau revamping CDU.

“Milestone berikutnya yakni pembangunan unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) untuk meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk bernilai tinggi di Kilang Balikpapan. Adapun proyek ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun ini.” katanya.

Proyek RDMP Balikpapan merupakan proyek ekspansi dari kilang minyak Balikpapan yang sudah beroperasi saat ini. Setelah RDMP Balikpapan selesai, kilang ini akan menjadi kilang minyak terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi melebihi Kilang Cilacap yang saat ini memiliki kapasitas terbesar.

Kilang Cilacap saat ini mengolah 345 ribu barel minyak per hari, sedangkan Kilang Balikpapan diharapkan dapat mengolah hingga 360 ribu barel per hari. Dari kapasitas produksi ini, kilang ini akan menghasilkan 319 ribu barel bahan bakar, produk LPG, dan petrokimia seperti propilena yang digunakan sebagai bahan baku plastik.