Presiden Xi Jinping dari China Mengeluarkan Respons Baru Terkait Konflik di Gaza

by -114 Views

China Kembali Mengomentari Konflik Israel-Hamas di Gaza

China telah mengomentari konflik bersenjata yang terjadi di wilayah Gaza antara Israel dan Hamas. Pernyataan ini disampaikan oleh pemerintah Presiden Xi Jinping melalui utusan khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun, pada Senin (23/10/2023).

Dalam pernyataannya, Zhai menegaskan bahwa China siap melakukan segala yang diperlukan untuk mendorong dialog, mencapai gencatan senjata, dan mengembalikan perdamaian di Timur Tengah. Ia juga mengingatkan tentang potensi konflik besar yang dapat menyebar ke negara-negara tetangga.

“Situasi di Gaza sangat serius. China akan terus berkomunikasi dengan semua pihak di komunitas internasional,” kata Zhai seperti yang dikutip oleh Al Jazeera.

Zhai juga menyatakan bahwa China telah memberikan bantuan kemanusiaan darurat kepada warga Palestina melalui PBB dan saluran bilateral untuk mengatasi krisis kemanusiaan tersebut.

Pernyataan Zhai ini sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang mendesak Israel untuk menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza. Wang juga menegaskan bahwa semua pihak harus kembali ke meja perundingan dengan segera.

Konflik di Gaza terus meningkat setelah Israel melakukan serangan sporadis untuk menghancurkan kelompok Hamas yang telah menyerang mereka pada 7 Oktober lalu. Meskipun Israel menyatakan bahwa mereka hanya menargetkan Hamas, serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan besar bagi warga sipil. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 4.651 orang dan 14.254 orang lainnya terluka. Selain itu, 93 warga Palestina juga tewas dalam serangan Israel di wilayah Palestina lainnya, yaitu Tepi Barat.

Selain itu, Israel juga telah memutus akses terhadap bahan logistik, air, dan utilitas di Gaza, yang mengancam kehidupan warga Gaza. Karena itu, lima badan PBB, termasuk WHO dan UNICEF, menyatakan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza telah menjadi bencana besar dan meminta bantuan dari seluruh dunia.

Di tengah konflik tersebut, China dilaporkan menempatkan enam kapal perangnya di Timur Tengah selama seminggu terakhir. Kapal-kapal tersebut terdiri dari kapal perusak berpeluru kendali Tipe 052D, fregat Jingzhou, dan kapal pasokan terintegrasi Qiandaohu. Status kapal perang tersebut saat ini tidak diketahui, tetapi laporan ini muncul bersamaan dengan seruan Presiden Xi Jinping untuk gencatan senjata dan koridor kemanusiaan di Gaza.

China juga menunjukkan dukungannya terhadap upaya Mesir untuk membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Sumber: CNBC Indonesia