Gibran & Mahfud Menyuarakan Pendapat Mengenai Format Debat Terbaru Calon Wakil Presiden

by -107 Views

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan bahwa mekanisme debat cawapres dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berbeda dengan yang sebelumnya. Kali ini, debat cawapres akan diikuti oleh capres. Meskipun nantinya porsi cawapres lebih banyak dibandingkan capres.

Kedua cawapres yakni, cawapres urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres urut 3 Mahfud MD telah memberikan tanggapan terkait hal ini.

Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyatakan bahwa tidak mempersoalkan hal tersebut. “Kita mengikuti keputusannya KPU saja, nggih,” kata Gibran saat ditemui awak media di Balai Kota Solo.

Sementara itu, cawapres nomor urut 3, Mahfud menyatakan siap mengikuti debat dalam format seperti apapun. “Kalau saya sih mau debat cawapres mau debat wapres mau apa, saya siap saja gitu, saya nggak peduli mau diatur sendiri atau bersama, ayo aja,” kata Mahfud.

Sebelumnya, KPU telah menetapkan bahwa debat capres akan diadakan tiga kali dan debat cawapres akan diadakan dua kali. Setiap pasangan capres-cawapres harus hadir dalam setiap gelarannya.

Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menjelaskan bahwa proporsi bicara lebih banyak diberikan kepada capres pada saat debat capres. Sebaliknya, saat debat cawapres, proporsi bicara cawapres akan lebih banyak dari capres.

Berikut adalah jadwal debat capres-cawapres terbaru dari KPU:

1. Selasa, 12 Desember 2023
2. Jumat, 22 Desember 2023
3. Minggu, 7 Januari 2024
4. Minggu, 21 Januari 2024
5. Minggu, 4 Februari 2024

Tema-tema debat capres-cawapres 2024 adalah sebagai berikut:
– Debat pertama: Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.
– Debat kedua: Pertahanan, Keamanan, Geopolitik, dan Hubungan Internasional.
– Debat ketiga: Ekonomi (Kerakyatan dan Digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, Infrastruktur.
– Debat keempat: Energi, SDA, SMN, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, dan Agraria, dan Masyarakat Adat.
– Debat kelima: Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan, Kesehatan (Post-COVID Society), dan Ketenagakerjaan.