Konflik Israel-Gaza: Serangan Mematikan, 34 Korban Tewas

Militer Israel terus melakukan serangan di Kota Gaza dan sekitarnya, termasuk operasi untuk menonaktifkan terowongan bawah tanah dan struktur yang dipasangi ranjau. Akibatnya, setidaknya 34 warga Palestina dilaporkan tewas, menurut otoritas kesehatan Gaza. Serangan ini sejalan dengan pembongkaran gedung-gedung tinggi di Kota Gaza, seperti distrik Sheikh Radwan dan Tel Al-Hawa, yang menjadi titik ofensif dalam beberapa hari terakhir. Militer Israel juga melaporkan telah menghancurkan sekitar 20 menara tinggi di Kota Gaza dalam dua pekan terakhir, menyebabkan sekitar 350.000 orang meninggalkan kota tersebut sejak awal September. Namun, masih ada sekitar 600.000 jiwa yang tinggal di dalam Kota Gaza.

Selain korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, konflik ini juga terkait dengan isu sandera. Hamas telah merilis gambar korban sandera sebagai peringatan terhadap keselamatan mereka yang terancam akibat terus berlanjutnya operasi militer. Sementara itu, 10 negara termasuk Australia, Belgia, Inggris, dan Kanada dijadwalkan secara resmi akan mengakui negara Palestina yang merdeka pada hari Senin mendatang, menjelang pertemuan tahunan pemimpin di Majelis Umum PBB.

Sejak awal perang dua tahun lalu, dampak peperangan telah meluas dengan lebih dari 65.000 warga Palestina tewas, kelaparan menyebar, dan sebagian besar bangunan hancur serta penduduk terusir beberapa kali. Israel menegaskan bahwa krisis kemanusiaan, termasuk kelaparan, dibesar-besarkan dan menyatakan bahwa perang dapat dihentikan jika Hamas menyerah, membebaskan sandera, dan membubarkan sayap militernya. Namun, Hamas tetap menolak untuk menyerah selama negara Palestina belum terbentuk.

Source link