Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menunda kehadiran di undangan pemerintah China yang diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Penundaan ini dilakukan untuk memprioritaskan agenda luar negeri yang lebih strategis, seperti Sidang Tahunan PBB di New York. Selain pertimbangan agenda internasional, Presiden juga ingin memantau dan memimpin proses penyelesaian masalah di dalam negeri sebelum berangkat ke luar negeri.
Mensesneg menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dengan rendah hati meminta maaf kepada pemerintah Tiongkok atas penundaan kehadiran tersebut. Keputusan ini menegaskan bahwa pemerintah fokus pada stabilitas dan penyelesaian isu domestik sambil menjaga hubungan baik dengan mitra internasional. Presiden Prabowo sebelumnya diundang oleh Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri parade militer di Beijing pada 3 September 2025 bersama 26 kepala negara dan pemerintahan lainnya.
