Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska minggu lalu. Zelensky menuduh Rusia melakukan segala cara untuk mencegah pertemuan dengan Putin guna mengakhiri perang. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan Putin siap bertemu dengan pemimpin Ukraina ketika agenda KTT siap. Namun, Zelensky dituduh selalu menolak segala hal.
Setelah pekan diplomasi yang intens, Trump mengatakan bahwa perang di Ukraina menjadi yang paling sulit dihentikan. Trump juga mengaku tengah menyusun pertemuan puncak antara Putin dan Zelensky setelah berbicara dengan Putin. Zelensky menegaskan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan dari Barat untuk mencegah serangan Rusia di masa depan.
Dalam upaya diplomatik terbaru ini, Zelensky menyatakan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan, dan tanpa Amerika Serikat, Eropa tidak akan memberikan dukungan sepenuhnya. Namun, walaupun masih terlalu dini untuk memprediksi hasilnya, langkah Trump dimaksudkan untuk memecah kebuntuan konflik dan menjaga agar Putin tidak akan menyerang Ukraina lagi.
Di tengah upaya mediasi perdamaian, Rusia melancarkan serangan terberat dalam beberapa pekan dengan 574 drone dan 40 rudal. Drone milik Ukraina juga menyerang stasiun pompa minyak di Rusia, menghentikan pasokan minyak lewat pipa Druzhba ke Hungaria dan Slovakia. Oleh karena itu, situasi konflik antara Rusia dan Ukraina masih belum terselesaikan.