Beberapa pelajar yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras di Jakarta Utara diamankan oleh Polsek Tanjung Priok. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengungkapkan bahwa para pelajar tersebut mengumpulkan uang secara patungan atau iuran untuk membeli air keras yang nantinya digunakan dalam insiden tersebut. Kasus ini masih dalam penyelidikan, dengan pengembangan dari pelajar yang melakukan tindakan tersebut hingga ke sekolah lawan mereka.
Menurut Kombes Pol Erick Frendriz, aksi tawuran ini dipicu oleh media sosial. Kelompok pelajar menggunakan akun media sosial untuk mencari lawan tawuran. Setelah menemukan lawan, mereka bertemu dan terlibat dalam aksi tawuran. Polisi telah berhasil menangkap empat pelajar yang diduga terlibat dalam insiden penyiraman air keras kepada seorang pelajar di Tanjung Priok.
Pelaku penyiraman air keras berasal dari SMK di wilayah Koja, sedangkan korban adalah siswa dari SMK di wilayah Tanjung Priok. Sebelum melakukan penyiraman, kelompok pelajar dari SMK Koja mencari lawan tawuran. Namun karena tidak menemukan lawan, mereka bertemu dengan korban yang sedang berboncengan. Tanpa pikir panjang, pelaku langsung menyiramkan air keras ke korban.
Kasus tersebut masih terus dalam pemeriksaan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik aksi penyiraman air keras yang menyebabkan korban harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan keadilan bagi korban dan menindaklanjuti serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.