Insiden Kapal Intelijen Rusia di Lautan Negara Arab: NATO Bereaksi

by -55 Views

Beberapa informasi baru mulai tersebar setelah kapal perang intelijen Rusia, Kildin, terbakar di Perairan Suriah pada tanggal 23 Januari. Salah satunya adalah rekaman audio dan visual sebelum terjadi kebakaran tersebut. Berdasarkan The Associated Press, data ini dikumpulkan oleh armada kapal perang NATO yang berlayar di wilayah yang sama. Data tersebut memberikan gambaran tentang kekhawatiran Moskow yang mungkin akan menyabotase kabel dan pipa bawah laut di tengah perang di Ukraina.

Situs web pelacakan kapal menunjukkan bahwa Milla Moon mengangkat jangkar di lepas pantai Tartus dan berlayar ke utara di sepanjang pantai Suriah pada tanggal 23 Januari. Pihak NATO mengklaim bahwa Kildin awalnya mengidentifikasi dirinya sebagai kapal lain kepada Milla Moon sebelum kemudian mengungkapkan bahwa mereka adalah kapal perang. Meskipun kapal NATO menawarkan bantuan, Kildin menolaknya dan meminta agar Milla Moon menjauh.

Kildin, kapal berusia 55 tahun, biasanya digunakan untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang aktivitas NATO di Mediterania. Setelah kebakaran, Kildin terbakar selama empat jam sebelum awak kapal memutuskan untuk melepas penutup sekoci penyelamat dan menunjukkan sinyal maritim bahwa kapal tidak lagi dapat dikendalikan. Meskipun Kremlin tidak memberikan informasi terperinci tentang insiden tersebut, pensiunan Laksamana Madya Prancis, Michel Olhagaray, menegaskan bahwa kebakaran ini menunjukkan kesulitan logistik bagi Rusia dalam mempertahankan pasukan angkatan laut di Mediterania.

Dengan adanya kebakaran Kapal Kildin ini, mnegungkap sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Rusia dalam memelihara armada mereka di Mediterania, terutama selama perang Ukraina. Dengan adanya hal ini, Turki tidak memperkenankan armada Laut Hitam Rusia untuk melewati selat yang menghubungkan Laut Hitam dan Laut Mediterania. Hal ini menunjukkan kompleksitas pemeliharaan armada Rusia di daerah tersebut, menurut Olhagaray.