Hamas-Israel: Konflik dan Prospek Perdamaian

by -44 Views

Israel mengumumkan pada Kamis bahwa mereka sedang mempersiapkan pembukaan kembali penyeberangan Rafah di perbatasan Gaza-Mesir untuk memungkinkan pergerakan warga Palestina masuk dan keluar wilayah tersebut. Namun, belum ada tanggal pasti diumumkan karena Tel Aviv dan Hamas saling menuduh melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat.

Perselisihan terbaru terkait pengembalian jenazah sandera Israel yang masih ditahan Hamas mengancam menggagalkan kesepakatan gencatan senjata tersebut. Selain itu, isu-isu lain seperti pelucutan senjata kelompok militan dan tata kelola Gaza pascaperang juga belum terselesaikan.

Pihak Hamas menyatakan telah menyerahkan 10 jenazah, namun Israel menyatakan satu di antaranya bukan merupakan sandera. Hamas bersikeras bahwa mereka sudah menyerahkan semua jenazah yang dapat ditemukan.

Hamas menuduh Israel telah melanggar gencatan senjata dengan menewaskan sedikitnya 24 orang sejak Jumat lalu dalam berbagai penembakan. Meskipun belum ada tanggapan resmi dari militer Israel terkait tuduhan itu.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza selatan, yang menewaskan dua orang. Israel menyebut langkah berikutnya dalam rencana 20 poin yang disusun pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang mencakup pelucutan senjata Hamas dan penyerahan kendali atas Gaza, yang ditolak oleh Hamas.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa menyatakan bahwa Otoritas Palestina yang didukung Barat akan bekerja sama dengan lembaga internasional untuk mengatasi tantangan keamanan, logistik, finansial, dan tata kelola di Gaza. Ia menambahkan bahwa konferensi mendatang di Mesir mengenai rekonstruksi Gaza perlu memperjelas mekanisme pengelolaan dana donor.

Source link