Data BMKG mengungkapkan bahwa wilayah Nabire, Papua Tengah, telah diguncang oleh total 88 gempa sejak Jumat pagi. Gempa tektonik berkekuatan M6,5 terjadi pada hari Jumat pukul 03:19:50 WIT dengan episenter berlokasi di darat Nabire, Papua Tengah, pada kedalaman 24 km. Sejak kejadian tersebut, rentetan gempa susulan terus mengguncang wilayah tersebut tanpa menimbulkan korban jiwa, meskipun menyebabkan kerusakan material yang signifikan.
Menurut BNPB, kerugian materiak meliputi rumah rusak, fasilitas umum, kantor, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah, dan jembatan yang amblas. Dari data distribusi gempa yang dirilis BMKG, terdapat 4 kejadian gempa yang dirasakan di Nabire. Penyebab gempa ini adalah aktivitas sesar anjak Weyland yang tidak berpotensi tsunami.
Daryono menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Meskipun tidak berpotensi tsunami, gempa tersebut memiliki sejarah kejadian gempa mematikan di wilayah Nabire, antara lain pada tahun 2004. Gempa terbesar setelah kejadian pada Jumat lalu adalah gempa M5,3 pada Sabtu pagi.
