![](https://portaldetik.live/wp-content/uploads/2025/09/program-bantuan-pangan-beras-yang-menjadi-bagian-dari-penebalan-bantuan-sosial-tahun-2025-untuk-memb.jpeg; charset="utf-8" "program-bantuan-pangan-beras-yang-menjadi-bagian-dari-penebalan-bantuan-sosial-tahun-2025-untuk-memb.jpeg-charsetutf-8")
Program bantuan pangan beras kemungkinan besar tidak akan ada pada tahun 2026, menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Ia menyebut bahwa bantuan pangan akan digantikan oleh program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan penyaluran beras lebih murah. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran, di mana Pagu indikatif Bapanas untuk tahun mendatang hanya Rp233,29 miliar, jumlah yang dianggap tidak mencukupi. Untuk itu, Arief mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp22,53 triliun agar program bantuan pangan bisa tetap berjalan.
Program bantuan pangan beras sebelumnya telah menjadi perdebatan di Indonesia sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina dan fenomena iklim El Nino yang mengakibatkan kenaikan harga beras. Presiden Joko Widodo sebelumnya meluncurkan program bantuan pangan 10 kg beras hingga tahun 2024, namun anggaran yang dialokasikan kemudian dialihkan untuk memperkuat penyerapan gabah oleh Perum Bulog. Pengamat Pertanian Khudori memperingatkan bahwa perberasan di Indonesia bisa mengalami kesulitan jika tidak ada persiapan matang dan terjadi perubahan rencana secara tiba-tiba.Hal ini mengindikasikan bahwa kita harus siap kisruh beras lagi di masa mendatang jika tidak ada perubahan yang signifikan.
